[PUBLIC SPEAKING]
Apakah selama ini anak Anda merasa kurang percaya diri dan grogi ketika tampil berbicara di depan umum?
Jika YA, solusinya adalah anak Anda bisa mengikuti Merry Riana School of Public Speaking.
Melalui Merry Riana School of Public Speaking, anak Anda akan belajar dan berlatih teknik-teknik Public Speaking agar mampu berbicara di depan umum dengan percaya diri.
Anak Anda juga akan mempelajari: - Meningkatkan rasa percaya diri yang tinggi untuk berbicara di depan umum - Mengkomunikasikan materi dengan singkat, jelas, padat - Menguasai teknik Public Speaking yang menarik perhatian penuh dari audiens - Memiliki pilihan karir sebagai seorang Public Speaker - Mengetahui kekuatan kata-kata serta mengaplikasikannya dengan persuasif - Mempengaruhi audiens untuk mengambil tindakan - Membawa materi dengan mengesankan dan mudah dimengerti.
.
.
Apa kata mereka yang telah mengikuti Merry Riana School of Public Speaking? "Awalnya Jessen tidak percaya diri. Waktu naik ke panggung dan berbicara di hadapan seluruh peserta, ia sangat gugup dan takut. Setelah mengikuti Merry Riana School of Public Speaking, Jessen menjadi percaya diri, lebih aktif, dan terus mengembangkan kemampuannya" (Orangtua Jessen Adrianus Reynaldi, 16 tahun).
.
.
Hadirilah sesi perkenalan Merry Riana School of Public Speaking
Berikut detailnya:
.
.
SESI PERKENALAN MERRY RIANA SCHOOL OF PUBLIC SPEAKING
Hari : Sabtu
Pukul : 10.00 - 12.30
Tempat : Merry Riana Learning Centre Puri / BSD / Kelapa Gading
Pembicara : Merry Riana Associate Trainer
Investasi : Rp 0,- (GRATIS) (Anak wajib didampingi orangtua di sesi perkenalan)
.
.
Cara daftar WA ke .089504061613atau klik link berikut: ==> http://merryrianalearningcentre.com/sesi-perkenalan-public-speaking/?aff=tiara
.
.
Daftarkan diri Anda sekarang juga karena tempat terbatas hanya untuk 15 keluarga.
Terima kasih :)
Tuesday 24 April 2018
Tuesday 2 January 2018
2 TIPE ORANG DALAM MEMOTIVASI
Di kesempatan kali ini kita akan kembali mengulik hal dari sisi psikologis. Ada dua macam tipe orang dalam usahanya untuk bisa memotivasi orang lain. Berikut adalah pemaparannya :
Memotivasi dengan cara "memberi dukungan selalu." Memotivasi dalam hal ini memang sudah sangat kita
kenal dan kita ketahui. Orang yang menerapkan cara motivasi seperti ini dapat
dengan jelas kita mengetahui maksudnya yakni tentunya untuk memotivasi.
Motivasi dengan cara ini meliputi,
apresiasi, pengakuan, penghargaan,
pujian, dukungan, dan dukungan semangat jika mengalami
kegagalan. Motivasi dengan cara seperti ini lebih banyak diterima karena justru
melalui cara motivasi seperti ini ada pembelajaran yang bisa kita capai. Pihak
yang dimotivasi dapat dengan leluasa tanpa sungkan berunding bersama dengan
pihak yang memotivasi untuk mencari solusi jalan keluar. Cara motivasi seperti
ini lebih dapat mudah diterima dan tidak akan disalahartikan orang. Dam yang
terlebih lagi banyak orang yang sukses lahir dari cara motivasi seperti ini.
Memotivasi
dengan cara "menekan pihak yang dimotivasi."Memotivasi
dengan cara "menekan pihak yang" dimotivasi" maksudnya adalah
pihak yang memberikan motivasi menekan pihak yang dimotivasi dengan berbagai
macam cara seperti, memarahi, hukuman,
deadline, memberi tugas yang melebihi kapasitas, bahkan tidak jarang dari
mereka yang bahkan justru menghina dan memaki. Walaupun sebenarnya maksud
mereka adalah baik alih-alih untuk memotivasi seseorang. Namun terkadang cara
mereka ini lebih banyak disalahartikan orang karena mungkin cara mereka yang
terlihat seperti agak tidak manusiawi. Maksud dari para motivator atau atasan
yang ingin memotivasi bawahan atau karyawannya seperti ini adalah untuk
memancing tindakan amarah atau rasa ketakutan dari pihak yang dimotivasi. Yang
diharapkan nantinya agar rasa amarah atau ketakutan tersebut menjadi rasa
pembuktian diri bagi pihak yang dimotivasi bahwa mereka bisa mengerjakan apa
yang diperintahkan. Namun masalahnya adalah tidak semua orang memiliki pemikiran
yang sama. Ada sebagian orang yang menerima perlakuan ini justru merasa bahwa mereka bukan dimotivasi
bahkan malah sebuah upaya perendahan diri dari pihak yang dimotivasi.
Ujung-ujungnya yang awalnya diharapkan dapat memotivasi orang tersebut malah
akhirnya target yang dimotivasi merasa down dan depresi. Untuk itu jika Anda adalah
seorang atasan atau pimpinan, maka tidak saya sarankan untuk mengaplikasikan
bentuk motivasi seperti ini. Karena
pengertian dan mental setiap orang berbeda-beda.
Subscribe to:
Posts (Atom)