Saturday 24 June 2017
Monday 19 June 2017
SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA
Terkadang jika berbicara mengenai sistem pendidikan, mungkin
banyak sekali masukan yang datang bukan hanya dari pembuat kebijakan tetapi
juga para pendidik dan orang tua tentunya.
Ada yang menyatakan bahwa sistem pendidikan
itu sebaiknya seperti negara sakura saja, sekolahnya seharian full, tetapi ada
juga yang menyatakan lebih baik seperti Finlandia yang sekolahnya hanya
beberapa jam saja.
Terkadang kita terlalu sibuk memperbaiki dan membahas
mengenai sistem pendidikan, sampai sampai kita lupa berpikir sebenarnya
karakter dari anak anak didik Indonesia itu apa sih. Kita terlalu sibuk
memikirkan sistem yang baik, sehingga kita lupa karakter dari anak didik kita
yang selanjutnya disesuaikan dengan sistem itu sendiri. Disini saya bukan
mengkritik wacana sistem yang akan diberlakukan atau yang sudah dilakukan loh
ya, saya hanya ingin mengubah cara pandang melihat dari karakter anak-anak
didik kita. Apakah anak didik kita adalah peserta didik yang memang harus
ditekan, sehingga baru keluar hasilnya atau peserta didik yang tipenya
diberikan keleluasaan sehingga justru malah termotivasi dengan adanya
kelonggaran dari sistem pendidikan yang dibuat.
Disini perlu adanya survei
terlebih dahulu sebelum menetapkan suatu kebijakan, untuk pemerintah juga
jangan asal langsung memberhentikan sistem yang tengah menjadi wacana atau yang
sudah diterapkan menjadi program, hanya
karena mendengar masukan dari mana-mana, pemerintah harus punya prinsip yang
jelas dan tegas jika memang yakin bahwa itu adalah salah satu cara memperbaiki
pengelolaan pendidikan di Indonesia.
Sunday 11 June 2017
SAIMDANG
Drama - drama inspiratif sajalah yang hanya saya tonton, saya suka drama yang memberikan inspirasi dan nilai positif sehingga bisa menjadi masukan kita kedepannya sebagai manusia khususnya dan sebagai wanita yang berintegritas tentunya. salah satunya adalah Drama Saimdang Lights Diary. Drama ini diangkat dari kisah nyata. Orang hanya melihat drama korea sebagai kampungan, tapi mereka yang belum pernah menonton tidak pernah tahu kalau banyak hal positif yang bisa didapat dari setiap kisahnya.
Nilai positif yang bisa diambil dari drama yang diangkat
dari kisah nyata ini selain mengenai cinta sejatinya yaitu adalah seorang wanita yang bernama Saimdang, yang walaupun ia
berada dalam kondisi kekurangan ia rela memjaminkan seluruh harta, jiwa dan
raganya untuk para gelandangan dan bahkan memberdayakan para gelandangan di
jaman itu.
Dengan memberinya pekerjaan untuk selanjutnya bersama-sama mendirikan
dan membangun usaha kertas bersama-sama dengan para gelandangan. Dan akhirnya
dia berhasil mendirikan perkampungan para gelandangan yang didalamnya ada
tempat usaha, sekolah dan tempat seni. Sehigga akhirnya dia bisa muncul di
pecahan uang 50.000 won dalam sejarah korea. Kemudian saya jadi berpikir, seorang wanita saja bisa memberdayakan mereka yang tidak mampu, mengapa pemerintah tidak bisa melakukan yang sepertinya??
Friday 2 June 2017
My Dream,My Mom, My Life, My Eagle, Metro TV
Bapak saya sangat suka sekali
menonton Metro TV, Metro TV didirikan tahun 2000 waktu itu saya masih TK, untuk
itu saya sedari dulu sudah sangat melihat siaran televisi Metro TV dari rumah,
bahkan jejak dari para journalisnya pun saya hampir hapal.
Jaman dulu sekali ada mbak Sandrina
Malakiano yang menjadi pionir dari news anchor Indonesia, setelah itu ada eva
julianti, desi anwar, kemudian di era selanjutnya ada mbak nana, mbak kania
sutisnawinata yang sekarang menjadi wakil pemred dari Metro TV, lalu ada meutia
hafid yang dulu pernah menjadi sandera di Irak yang sekarang menjabat sebagai
anggota DPR RI, ada fifi aleyda yahya, firgie baker, lalu kemudian era Frida lidwina,
andinni effendi Marissa Anita, Tommy Tjokro, jika di era saya sekarang ada
zilvia iskandar, zackia arfan, rieke caroline, rory asrory, yohana margaretha
dan masih banyak lagi sebenarnya yang bisa saya sebutkan satu persatu, tapi sepertinya
waktu disini tidaklah cukup.
Entah kenapa waktu kecil saya sudah
punya keinginan untuk magang di stasiun ini (beneran loh) saya juga bingung
kenapa umur saya yang masih sangat kecil sekali itu tiba-tiba punya keinginan
itu. Tapi kemudian keinginan itu terlupakan seiring dengan bertambahnya
usia.tapi keinginan untuk bisa bekerja di media terus ada.
Ketika saya duduk di bangku SMP Kelas
2 mama saya mengatakan “yak (panggilan kecil saya, yaya) mama sudah Tanya ke
tetangga-tetangga yg guru katanya kalau mau kuliah broadcasting maka kamu harus
ke SMK, SMKnya jurusan Multimedia, mama juga masih bingung multimedia itu apa,
tapi katanya kalu mau kuliah broadcasting itu nyambungnya dari SMK Multimedia.”
Dan ketika lulus SMP, saya benar
benar mengarahkan pendidikan saya ke jurusan Multimedia, waktu itu saya daftar
di SMKN 1 Tangerang (salah satu sekolah favorit ditangerang) tapi sayangnya
waktu itu saya gak lolos di seleksi awal masuk multimedia pada tahap tes buta
warna, yap benar saya tidak lolos tes buta warna “memangnya selama ini saya
buta warna ya” batin saya dalam hati, jika mengingat ini rasanya saya ingin
tertawa.
Kemudian setelah gagal saya protes ke
mama saya “mah multimedia itu mempelajari tentang desaign, tiara gak bisa desaign,
lanjutku, (desaign merupakan salah satu kelemahanku, walaupun bapak saya adalah
seorang desaign grafis (desaign grafis Happy Holly Kids, Disney, Carvil dsb). Mama
saya lalu menjawab “itu nanti dipelajaran terakhir dari jurusan Multimedia ada tentang yang mempelajari penyiaran,
Broadcasting. Kamu gak usah khawatir” Setelah mama jawab itu saya pun akhirnya
tenang.
Setelah gagal di SMKN 1 Tangerang
saya mencoba daftar lagi di SMKN 3 Tangerang, tapi…..
ternyata di SMKN 3 Tangerang
itu gak ada jurusan Multimedia jo adanya TKJ (Teknik Komputer Jaringn), masih
inget banget waktu itu papan sekolah dari SMK 3 Tangerang yang tertera ada tata
boga, tata busana sama TKJ. Terus saya tanya ke mama saya "mah disini gak
ada Multimedia adanya TKJ emang TKJ sama ama Multimedia?" terus jawab mama
saya "gak tau ya, coba ayo tanya dulu masuk dulu...
Sesudah masuk ke wilayah SMK tersebut saya langsung berbaris di barisan untuk pendaftaran jurusan TKJ, lalu kemudian kata mama saya "kamu tunggu disini dulu bentar". Mama saya bertanya dengan beberapa anak lelaki yang sedang berbaris di barisan jurusan TKJ. Lalu kemudian ada yang menjawab, "penyiaran?? oh bukan bu, di jurusan ini mah kita nanti bakal gotong-gotong CPU, terus narik-narik kabel gitu". Batin mama saya "waduh, Tiara disuruh angkat-angkat CPU, narik-narik kabel! gimana bisa dia." Lalu kemudian mama saya menghampiri saya. "Bukan yak, bukan jurusan ini, ayo keluar". Kami pun keluar dari halaman SMK tersebut.
Sesudah tidak jadi mendaftar di SMK tersebut, saya pun kembali bertanya pada mama saya "Kata mama ada sekolah penyiaran di Tangerang, kenapa kita gak kesana? Itu jauh itu Kebon Nanas". Jawab mama saya. Akhirnya Kami pun sepakat untuk kembali lagi ke SMK 1 Tangerang, dengan mendaftar jurusan yang berbeda, yakni Administrasi Perkantoran, eeittt tapi bukan artinya kita menyerah, maksud saya disini adalah kita mendaftar dan menjadi siswa dulu di SMK 1 Tangerang dengan jurusan Administrasi Perkantoran, tapi setelah benar benar diterima menjadi siswa disana, rencana saya adalah ingin mengajukan pindah jurusan ke Multimedia (tetep aja yaaa pokoknya).
Subscribe to:
Posts (Atom)